Friday, October 22, 2010

pose 'cheese'

22 oktober 2010

seneng banget, hari ini ai ikut sholat bunda ga pake 'oyel', alias ngikut gerakan demi gerakan dgn tenang. luv it, baby ^_^. oia, dia sekarang suka menyebut dirinya dengan panggilan 'ain' instead of 'ai'. well,it's ur choice. kalo ayah ma bunda siy seringnya manggil dengan sebutan 'ai' ato 'nduk'.

suka banget bilang 'cheese' ,or berulang kali,' cheese cheese' sambil 'mringis' buat minta foto. OMG! kayae ada bakat 'gopel' juga dia,haghaghaghag. ini salah satu pose andalan ai
hmm,backgroundnya acakadul banget ya,hehehe

Monday, October 11, 2010

First post

Bismillahirrahmanirrahiim.....

Mengawali blog ini dengan cinta
cinta untuk ananda
yang di hari ini, 2 tahun lalu, terlahir ke dunia
tangismu adalah bahagiaku
menjadi seorang ibu
semua di dirimu adalah anugerah
yang dipercayakan oleh Nya untuk ayah dan bunda
dengan segala kasih sayangku, dengan segala keterbatasanku, tiap hari belajar menjadi seorang ibu yang baik

untukmu segala cinta
untukmu segala doa
semoga Gusti Allah senantiasa menjagamu, melimpahkan kasih sayangNya untukmu
semoga menjadi anak soleha, anak yang bertaqwa, anak yang berbakti pada orang tua, anak yang cerdas, kebanggaan orang tua, anak yang berbudi pekerti luhur;
diberi kesehatan yang prima,rezeki yang barokah, jodoh yang baik dan setia
dan semua yang terbaik untuk kehidupanmu, nak

cinta ayah dan bunda selalu untukmu,
untuk gadis cilik yang membawa kebahagiaan dan cinta setiap hari, untuk kami

luv u always,

tentang airin

Airin Fatma Azarina.

Proses kelahiran malaikat kecilku ini terbilang lancar. Jumat pagi, 10 Oktober 2008, tepatnya setelah adzan subuh menggema, aku pergi ke kamar mandi. Ketika buang air kecil, kudapati ada flek yang segera kutanyakan ibuku kalau itu adalah salah satu tanda akan memasuki pembukaan. Tapi aku belum merasakan yang namanya mules2. Baru ketika jam 7, kok perutku mulai nggak nyaman ya? Rasanya seperti layaknya perempuan yang mau mendapatkan menstruasi, agak melilit. Karena ini pengalaman pertama, ingin memastikan kenapa, aku langsung memeriksakan diri ke bidan dekat rumah. Ternyata setelah dilihat, baru pembukaan 1. Bu Nur (sang bidan ) bilang, 'ga usah cemas mbak,paling baru nanti malam lahirannya'.Ooh,sedikit lega mendengarnya. Bukannya apa, sebentar lagi hubby mau berangkat ke kantor, dan aku ingin selama proses melahirkan, dia selalu ada disampingku. Ehm! Akhirnya aku ma hubby balik ke rumah. Beberapa jam berlalu, aku malah nggak merasakan mules2 lagi. Bolak-balik ibu tanya,'udah mules lagi belum?' hehehe rupanya beliau udah nggak sabar lagi melihat calon cucu keduanya lahir. Sampai sore pun tetap sama. Tidak ada apa-apa.

Mendekati pukul 7 malam, baru perutku mules lagi. Thank God hubby akhirnya pulang lebih awal. Setengah sepuluh malam, kurasakan ada cairan bening merembes di jalan lahir. ouh, mungkin ini ketuban. Karena semakin banyak, hubby segera mengantarku ke rumah sang bidan. Sampai sana diperiksa, baru pembukaan 2. Aku disuruh se-rilex mungkin istirahat di ruang bersalin. Kembali si cairan ketuban pecah. Ibuku dengan sigap membantu (ibuku datang dengan bapak). Detik demi detik berlalu, aku berbaring ditemani kangmasku tercinta yang dengan sabar mengelus dan meredam kecemasanku. Bu Nur bilang, mungkin perkiraan si bayi lahir pagi. beliau pun pamit istirahat di ruang tengah, dan berpesan sewaktu-waktu ada tanda, siap dibangunkan. Mendekati tengah malam, perutku semakin sakit. Hubby menghiburku dengan cerita humornya, pun doa dan semangat tak pernah henti terucap darinya. Aku tak bisa tidur, dengan menahan sakit segenap doa kucurahkan. Hingga waktu menunjukkan jam 2.30 dini hari, aku sudah tak kuat lagi. Rasanya ada getaran dan dorongan hebat dari dalam perutku yang ingin keluar. Hubby segera memanggil bu Nur. Dengan sigap beliau datang, mempersiapkan segala sesuatunya. Ibu berdiri disampingku dengan doa yang tak henti dilantunkannya. Oh ibu,maafkan aku. Doakan semua berjalan lancar. Aku tidur dengan kepala di pangkuan hubby. Dia tak henti membelai rambutku, memberikan ketenangan tiada tara. Setelah diperiksa, ternyata pembukaan sudah lengkap! Artinya sudah pembukaan 10 dan sang bayi sudah memperlihatkan kepalanya. Dengan segenap tenaga aku mengejan, dan sang bidan terus menyemangatiku. Agak malu ketika di tengah proses, aku buang air besar. Tak lama kemudian aku mengejan lagi, dan sepertinya ada kekuatan dahsyat dari dalam perut yang mnedorong dan.....bayi mungil itu lahir tepat jam 3 dini hari.,11 Oktober 2008. Bayi perempuan, sehat, normal. Alhamdulillah....Hubby langsung memberiku kecupan sayang, bersyukur dan berucap,'makasih sayang'....
 Syukurku membahana. Rasa sakit di menit2 terakhir rasanya tak berbekas. Hanya bahagia yang menyeruak.Ibu disampingku menangis bahagia. Ada cerita lucu,ternyata setelah bayi kami lahir , hubby lemes banget. Tenaganya seperti terkuras habis..Untuk berdiri pun hubby ga bisa. Sang bidan ikut panik, takut kalau2 hubby pingsan. Hubby bilang gak papa, cuma minta tolong diambilkan air putih. Setelah itu our baby girl segera diadzani.

Setelah dibersihkan bla bla bla, bayi mungil kami jadi rebutan mbah kung dan mbah putrinya, pengen segera digendong. Aku masih terbaring lemah, dengan kondisi yang masih dijahit di jalan lahir (Rasanya dijahit itu lebih sakit ketimbang melahirkan!).

Aku tak sabar ingin menyusui malaikat kecilku. Dengan matanya yang sipit, pipinya yang chubby banget, dan bibir yang membentuk segitiga sempurna itu, rasanya lengkap sudah kebahagiaanku menunggu selama 9 bulan sepuluh hari.


Tiba waktunya memberi nama si kecil. Jujur, aku dan hubby tidak mempersiapkan beberapa nama bayi perempuan (karena waktu itu masih berharap punya bayi laki-laki ^_^). Kami cuma punya nama Airin dan Azarina.Airin itu pilihan hubby, yang dari jaman kuliah entah kenapa suka dengan nama itu. Cantik, katanya. Well, aku ok2 saja. Sedangkan Azarina aku yang pilih, artinya wanita yang agung. Akhirnya kami sepakat kedua nama itu digabung. Tapi hubby pengen nambahi ada nama tengahnya. kalau aku pengennya itu saja. Hubby keukeuh pengen ada nama lagi. Spontan dia ngusulin nama "Fatma". kenapa Fatma? Karena hubby mengidolakan sosok Bung Karno. Ibu Fatmawati 'kan ibu negara. Berharap kelak ia jadi wanita mulia seperti beliau. Kami sepakat, dan sang bidan pun segera mendata apa-apa yang harus dicantumkan dalam data ibu melahirkan. Tak lupa Airin pun segera mendapatkan imunisasinya yang pertama.

Pagi merambat, soon i got better. Aku merasa bugar dan baik-baik saja, tapi perut ini keroncongan ga karuan. Sang bidan yang baik hati sudah menyiapkan menu sarapan pagi yang tanpa ba bi bu langsung kulahap,hehehe.
Para kerabat pun berdatangan silih berganti mengabarkan kebahagiaan kami. Hingga pukul 14.30, aku, hubby, our baby, ibu bapak kembali ke rumah dengan segala syukur atas kelahiran makhluk mungil nan cantik bernama Airin Fatma Azarina.

Ya, aku telah menjadi ibu....Terima kasih Gusti Allah dengan anugeran dan amanah yang Kau percayakan pada kami. Semoga ia menjadi putri yang soleha dan berbakti pada kedua orang tuanya.